Tuesday, September 7, 2010

Puisi Untuk Sahabat




Terlalu sedikit kata yang mampu menampung beban makna seberat persahabatan kita
Kali ini kupilah kata-kata itu dan kupinjam kecantikan puisi untuk sampai pada permulaan



>> PUISI UNTUK GUSMAN



KARENA AKU TAK PULANG

— Sahabatku La Ode Gusman Nasiru

ucapkan apa kabar untuk laut yang menghitam

untuk sari-sari aspal lekat merambati lekuk gelombangnya

pernahkah kau perhatikan betapa setia ia menjemput labuhmu?

selamat menjejak ranum tanah itu kembali

yang selalu mengurung kabhanti dan matahari pada dahan-dahan tua pohon asam, kamboja, cemara, juga rerumput halaman Baadia

adakah ia peduli lebat keningmu bau usia duapuluh?

siang ini, akumulasi cerita rindu tamat di Murhum

mungkin peneure di bawah jembatan

mengintipmu mengucap syukur penuh kaca

ah, lepaskanlah bersama kecewamu di situ

karena satu sajak tak jadi kita deklamasi di Kamali

aku tak pulang

sekedar mendongak ke bukit Wantiro atau

tersesat di los-los sempit Laelangi

maka sampaikan saja rinduku pada anak-anak angin

menderukan kenangan masa kecilmu dan kenangan masa remaja kita

o, mereka menumpahkan wangi ombak di otakku

jika kau sempat menyendiri

perhatikan bagaimana gemunung mencuatkan hijau

bagaimana sejarah menjelma cadas

Wolio-Sorawolio

atau Bungi-Betoambari

kekal dalam jarak


Kendari, 18 september 2009




LEBARAN ?

ini magrib

takbir jatuh di halaman rumah

mungkin dengan sedikit luka

bekas sabetan mercon

juga perasaan kalah

atas meriah kembang api


Kendari, 20 september 2009



ADHA MALAM

--Sahabatku Gusman

Di Balai Kota

Hujan mengiring takbir ke tepi malam

Seorang gadis mengaminkan doa pucuk-pucuk kelapa

Di Kemaraya

Takbir melengkapi langit

Seorang Pemuda mengenang aroma ibu dan lapa-lapa buatannya


Kendari, 27 November 2009



>> PUISI UNTUK EMMA




EMMA

seperti dalam lembar-lembar cerita hidupku kemarin

selalu kutulis tentang senyummu pada paragraf awal

senyum yang kau sungging dari matamu

lagi-lagi kutulis tentang senyummu

pada paragraf awal ceritaku hari ini

dari matamu

lekat kupandangi warna-warna terurai sempurna

sungguh ini lebih indah dari pelangi

yang membuatku selalu rindu pada hujan

Kendari, 7 Mei 2008




ELEGI SEBUAH RINDU

Kawanku: Emma

dan matahari pun memergoki gerimis

kalau boleh biarkan kupaku pelangi

agar lekat dijendela kamarmu

kuterka kau akan tertawa

benar saja

lalu kurasakan nafasmu mengoyak lembaran angin

menguapkan berbutir luka kaku

mendung pecah menjadi rintik paling senyap

biru bergumam dibening matamu

tak sepicing kau berpaling

ada ilalang merunduk

dan terlepaslah rindu pada ibu

lengkung seuyum dalam takjub

membulatkan bianglala paling sempurna

kalau boleh biarkan ku pahat namamu

pada merahnya puncak pelangi yang rona


kamar, 17 nov -08

0.35