Tuesday, December 27, 2011

Saya dan Jurnalistik


WA ODE RIZKI ADI PUTRI
wr.adiputri@yahoo.com


Jalaluddin Rumi mengatakan bahwa sesuatu yang membuat hatimu tergetar adalah yang terbaik untukmu. Kata-kata tersebut mungkin akan melahirkan banyak interpretasi bergantung pada masing-masing orang yang memaknainya. Saya sendiri menginterpretasikan kata-kata tersebut secara leksikal saja. Tetap menempatkannya sebagai satuan bahasa yang memiliki makna kamus. Terlepas dari kesahihan kata-kata tersebut, satu hal yang pasti adalah saya merasakan hati saya tergetar oleh kata jurnalistik. Tanpa tahu bagaimana dan apakah nantinya jurnalistik akan benar-benar berproses menjadi sesuatu yang terbaik bagi saya, saya tetap menyukai bidang ini.
Menumpahkan isi kepala dan perasaan dalam bentuk tulisan bagi saya adalah hal yang menyenangkan. Mulai dari catatan harian, catatan perjalanan, hingga tulisan-tulisan yang berbau sastra. Meskipun kadang sulit juga menemukan kata-kata yang pas untuk mewakili banyak hal yang terjadi. Karena jurnalistik adalah salah satu bentuk dari kegiatan menulis, saya tidak merasa begitu asing ketika pertama kali “berkenalan”. Sesosok makhluk yang punya sistem dan bebas jadi dirinya sendiri ketika dijalankan sesuai etika dan kode etik yang dimilikinya.
Saya sempat memprogramkan mata kuliah paket jurnalistik ketika masa perkuliahan memasuki semester kelima dan keenam. Disinilah ketertarikan saya semakin menjadi apalagi dengan setumpuk tugas perkuliahan yang seolah mendorong para mahasiswa dengan begitu keras untuk memasuki dunia jurnalistik. Meskipun bukan untuk kepentingan komersil layaknya kecenderungan jurnalisme sekarang ini, aktivitas utama dalam jurnalisme , misalnya pelaporan yang menggunakan prinsip 5W + 1H, juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari kejadian atau tren, sempat menjadi kegiatan sehari-hari guna memenuhi kewajiban tugas kuliah. Lelah dan berliku pastinya, tetapi sangat banyak kesan dan hal-hal tak terduga yang didatangkan oleh kegiatan berjurnalistik ini. Namun, hal-hal yang saya dapatkan selama proses perkuliahan belumlah memuaskan.
Sekarang ini semua tujuan kehidupan, profesionalitas, kepentingan ekonomi, politik dan sosial sangat dipengaruhi oleh kegiatan jurnalistik. Menjadi penggiat jurnalistik tentunya akan mengalirkan masalah-masalah yang seiring prosesnya akan lebih baik jika disebut sebagai tantangan. Ya, ini adalah sebuah jalan bagi penyuka tantangan. Dalam kutipan Buku The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the Public Should Expect yang mengulas secara detail elemen-elemen jurnalistik, saya menemukan satu lagi alasan yang membuat saya tertarik, yaitu profesi jurnalis yang dituntut harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan. Uniknya, membuat menarik dalam hal ini tidak selalu membuat berita sensasional, heboh, dan mencengangkan, tetapi berita yang menggunakan gaya tulisan, bahasa, atau gambar yang menggugah. Peristiwa atau ide yang dijadikan berita juga harus relevan dengan kondisi masyarakat. Betapa menariknya jika saya berhasil menemukan cara menulis ala jurnalis seperti itu.

No comments: